-->

Tradisi Toron, Tradisi Mudik Orang Madura Jelang Hari Besar

Kata Toron berasal dari bahasa Madura yang berarti toronan atau turunan. Dalam bahasa Indonesia bisa di diartikan sebagai keturunan atau turun.

Maduracity.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ada tradisi yang begitu identik dengan masyarakat Madura. Namanya tradisi Toron.

Jika anda berdampingan dengan orang madura, Mestinya sudah tidak asing lagi bukan mendengar kata “Ayok Se Toronah” yang artinya “Ayo yang mau pulang kampung” ketika menjelang hari raya besar seperti hari raya idul fitri dan juga idul adha. 

Berikut ini ulasan singkat mengenai tradisi Toron di madura. 

Apa Itu Tradisi Toron?

Tradisi Toron, Tradisi Mudik Orang Madura Jelang Hari Besar
Tradisi Toron, Tradisi Mudik Orang Madura Jelang Hari Besar

Kata Toron berasal dari bahasa Madura yang berarti toronan atau turunan. Dalam bahasa Indonesia bisa di  diartikan sebagai keturunan atau turun.

Tradisi Toron sudah turun-temurun dan tetap dilestarikan masyarakat Madura. Dalam makna lain, tradisi Toron adalah upaya merawat keturunan keluarga untuk dapat melakukan silaturahmi. 

Dalam jurnal berjudul “Tradisi Toron Etnis Madura” karya Muhammad Djakfar, Toron adalah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun di kalangan etnis Madura, yakni bagi mereka yang telah berdomisili di luar Pulau Madura.

Semua orang Madura bebas melakukannya sesuai dengan motif masing-masing. Artinya tradisi toron tidak mengenal batas sosial apapun, karena setiap orang mempunyai ikatan primordial dengan kampung halaman tempat mereka dilahirkan.

Dengan demikian, tradisi toron biasa dilakukan oleh siapapun orang  Madura yang melakukan migrasi ke luar Madura dengan alasan untuk mengubah nasib, karena tempat asal yang kurang menjanjikan secara ekonomi.

Pelaksanaan Tradisi Toron Orang Madura 

Pelaksanaan Tradisi Toron Orang Madura
Pelaksanaan Tradisi Toron Orang Madura 

Tradisi Toron tergolong unik. Sebab biasanya momen mudik atau pulang kampung terjadi saat menjelang Idul Fitri dan juga idul adha. 

Bagi masyarakat Madura, Idul Fitri dan juga idul Adha memiliki makna sebagai waktu untuk bersedekah secara kultural dan juga melakukan silaturahmi dengan sanak keluarga family dan juga tetangga di kampung halamanya,  Sehingga masyarakat Madura melakukan Toron menjelang Hari Raya besar umat islam seperti hari raya idul fitri dan juga idul adha. 

Pembagian Tradisi Toron 

Budayawan Madura “Abrari Alzael” menyampaikan tradisi Toron yang dilakukan warga Madura dibedakan menjadi dua. 

  • Pertama, Toron yang berarti turun atau pulang ke kampung halaman.
  • Kedua, Toron Tana yang artinya turun tanah. 

Toron Tana merupakan tradisi sebagai tanda bahwa seorang bayi sudah dibenarkan dapat menyentuh tanah untuk pertama kali. Biasanya saat bayi berumur 7 bulan atau saat bayi belajar merangkak.

Untuk tradisi toron tana selengkapnya anda bisa membacanya dibawah ini : 

Makna Tradisi Toron

Makna Tradisi Toron
Makna Tradisi Toron

Bagi masyarakat Madura, Toron memiliki makna sebagai salah satu cara untuk menyambung ikatan kekeluargaan dan tidak melupakan kampung halaman. 

Masyarakat Madura yang merantau akan berbondong-bondong pulang ke tanah kelahiran mereka untuk berkumpul bersama keluarga.

Tradisi Toron menjadi upaya silaturahmi serta nyekar atau nyalase ke makam keluarga yang sudah meninggal. Tujuannya untuk mendoakan mereka yang sudah tiada.

Tradisi Toron semakin melekat dengan prinsip hidup masyarakat Madura, yang kemudian dimaknai sebagai 'nyambung boleh' atau mengunjungi keluarga, tetangga, maupun ulama setempat dengan membawa terteran atau oleh-oleh.

Apabila kondisi perekonomian sudah membaik, orang Madura yang merantau semacam memiliki kewajiban untuk tidak melupakan tanah leluhur. Makanya, tradisi Toron terus melekat dari waktu ke waktu.