-->

Asal Usul Desa Banyusangka Tanjung Bumi Bangkalan

Arti nama tersebut, dia ambil dari sebuah air dikawasan pesisir yang rasanya begitu tawar meskipun berada di daerah pesisir ...
Banyusangka merupakan salah satu desa di kecamata tanjung bumi kabupaten bangakalan yang mata pencahariannya  tergantung dari hasil tangkapan ikan atau sebagai nelayan.

Untuk kalian yang ingin berkunjung  ke desa banyusangka, lokasi dari pusat kota bangkalan jarak yang ditempuh sekitar kurang lebih 45 menit atau sekitar 50KM.

Sejarah Desa Banyusangkah Tanjung Bumi Bangkalan

Pada umumnya, setiap desa yang sudah ada penghuninya memili latar belakang atau sejarah yang legendaris dan unik tersendiri.

Tak hanya itu saja, sebagian desa khususnya di pulau madura memiliki ciri khas tersendiri baik kuliner, budaya, tempat keramat, tempat wisara dan sebagainya.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan memberikan sejarah atau asal usul desa banyusangka kecamatan tanjung bumi kabupaten bangkalan yang berada di daerah pesisir.

Gapura Banyusangka

Dari cerita yang ditangkap dari para sesepuh dan kepala desa banyusangka yakni bapak syukur, awal mula desa ini bernama banyusangka dikarenakan dahulu kono ada salah satu seorang tokoh yang sedang berlayar dan di pertengahan perjalanan membutuhkan air bersih (tawar).

Pada setiap desa atau perkampungan yang dituju  mengambil air untuk diminumnya, namun sebagian besar rasanya asin.

Akan tetapi, setelah mengelilingi desa hingga puluhan tepatnya di kawasan ini air yang diambil rasanya tawar meskipun didekat pesisir atau pantai. dikarenakan telah menghabiskan beberapa tempat yang dituju dan rasanya berbeda dengan desa lainnya. Akhirnya tempat ini diberi nama Banyusangka yang artinya Banyu (air) Sanga (tidak disangka-sangka).

Arti nama tersebut, dia ambil dari sebuah air dikawasan pesisir yang rasanya begitu tawar meskipun berada di daerah pesisir dan berbeda dengan wilayah lainnya.

Banyusangka dikenal dengan sebutan desa majengan (nelayan), karena mayoritas warga setempat sebagai nelayan. sehingga memanfaatka sumber daya alam sekitar untuk kesejahteraan bersama. karena untuk letaknya sangat dekat sekali dekat tasek (pantai).

Gambaran Umum Desa Banyusangka Tanjung Bumi Bangkalan

Luas Desa Banyusangka sekitar 108.00 Ha dan penduduk desa disini terdiri dari kurang lebih 1.300 jiwa berdasarkan administarsi pemerintahan. Dusun yang terdapat di desa banyusangka memiliki 4 wilayah, yakni sebagai berikut:
  • Dusun karang laok
  • Dusun barat sungai
  • Dusun timur
  • Dusun tenga
80% warga banyusangka sebagai nelayan, karena kawasan disini membentang langsung dengan laut lepas pulau madura bagian utara. selain itu, warga setempat ada yang bekerja sebagai pengawai sipil, merantau keluar wilayah, menjadi   tenaga kerja luar negeri dan pedangang.

Suasana Pantai Banyusangka

Di area sekitar disini, terdapat makam keramat madura yang dikenal dengan sebutan Makam Zimat yakni  Sayyid Husein Assegaf. pesarean ini setiap harinya tak pernah sepi dari warga sekitar dan laur yang datang untuk berziarah mengharap barokah.

Makam Zimat Banyusangka
Selain itu, disini memiliki beragam kuliner khas yang rasanya enak, nikmat dan lezat untuk disantap. mulai dari:
  • Soto kotal (tongkol)
  • Gherreng (ikan asin)
  • Pettes (petis)
  • Acan (terasi)
  • Rujak ontal
  • Pek empek
  • Pat cepret
  • dll
Jika kalian berkunjung kesini, selain menikmati suasana pantai yang indah dipenuhi dengan perahu nelayan yang berjejeran rapi. kalian bisa ziarah ke makam zimat yang keramat dan menikmati kuliner yang mantap.

Penutup
Itulah postingan mengenai asal usul desa banyusangka tanjung bumi bangkalan, sebuah kawasan yang memilki keunikan tersendiri dalam sejarahnya.

Sekian dan terima kasih atas kunjungan ke website maduracity - semoga postingan mengenai sejarah desa banyusangka bermanfaat bagi para pembaca.