-->

Beberapa Kesenian dan Artefak Budaya Madura

Sebagaimana lazimnya daerah-daerah yang lain, Madura juga memiliki benda-benda masa lalu yang menjadi ikon dan ciri khas Madura. 

Benda-benda tersebut mungkin ada diantaranya yang begitu familiar di kalangan non-Madura. Adapun benda-benda tersebut adalah:

Daftar Artefak Budaya Madura

Beberapa Kesenian dan Artefak Budaya Madura
Beberapa Kesenian dan Artefak Budaya Madura

1. Are’ (Clurit)

Clurit

Are’ atau sada’ (arit atau sabit) yang semula merupakan pisau berbilah melengkung dan berhulu panjang untuk dipakai menyambit rumput. 

dalam beberapa dasawarsa terakhir menjadai populer karena selalu diasosiasikan dengan stereotipe watak keras orang madura. 

sebagai alat pertanian serba guna, pandai besi madura memang telah mengembangkannya untuk memenuhi berbagai macam keperluan tertentu di lapangan.

2. Ceppo 

Ceppo adalah keranjang kecil membundar berukuran sekitar 25 cm lebar dan tingginya, terbuat dari anyaman rotan yang halus dan rapi serta kokoh. 

bagian atas membundar dengan pinggiran berpelipit yang dianyam secara khusus. bagian bawah menyempit dan menyegi empat serta diberi lipatan belahan tangkai siwalana yang membuatnya bisa didirikan. 

Ceppo biasanya dipakai sebgai wadah umum yang di bawa ibu-ibu kemana-mana untuk membawa dompet, tempat sirih, perlengkapan kerja, atau oleh-oleh saat bertamu dan saat pulang diidi berkat sebagai penukar oleh tuan rumah

3. Du’remmek

tidak berbeda dari suku-suku bangsa indonesia laiinya, apresiasi orang madura pada bunga tidaklah begitu besar. 

sedikit pemakaian bungan dapat di jumpai pada upacara yang terkait pada pengantin, seperti air yang diwangikan untuk upacara pemandian, untian melati di sanggul atau pada hulu keris.    

Salah satu bunga perangkaian madura adalah du’remmek, yang dibuat dari sekuntum bungan cempaka gding, yang daun-daun mahkotanya telah dirusak dengan ditusuk sekuntum melati. 

rangkaian bungan itu di pakai sebgai bagian bunga yang di masukkan dalam air yang diwangikan, diuntai bersama daun pandan untuk menghias karanda, dirangkaikan pada untian bungan melati yang dipakai pengantin dll.

4. Ghendungan

Ghendungan adalah kentungan kayu yang dibuat berongga daan berukuran besar, bentukkanya gemuk pendek dan gendut. Bila dipalu dengan pemukulnya mengeluarkan bunyi dhung-dhung-dhung. 

Dulu setiap desa, pakuwuan, dan kadipaten pasti mempunyai sebuah ghendungan yang digantungkan di gardu jaga. 

Dengan lagu tertentu ghendungan dibunyikan untuk menandakan waktu, atau digunakan untuk mengumpulkan orang, serta juga digunakan sebagai tanda bahaya, karena terjadi kebakaran, banjir, atau carok. 

Sejak kemerdekaan indonesia ghendhungan yang rusak sudah tidak pernah diganti sehingga sekarang sudah tidak pernah terlihat lagi di pedesaan madura.

5. Lencak

Lencak (balai-balai atau ambin) merupakan perkakas rumah tangga berupa haparan persegi empat panjang dan diberi kaki disetiap pojoknya, bingkai-bingkainya terbuat dari kayu atau bambu, dengan rusuk bejumlah ganjil yang digelari bilah-bilah bambu yang diikatkan pada rusuk lalu ditutupi tikar. dan dipakai untuk tempat bekerja, menggeletakkan barang-barang, duduk-duduk menerima tamu. lencak juga umum untuk memandikan mayat.

6. Penebbha

Panebbha

Sapu lidi di madura di bagi menjadi penebbha dan posapo merupakan objek ritual yang paling sering di jumpai dipakai orang madura. 

keduanya sama-sama terbuat dari lidi daun kelapa, bentuknya hampir sama, dengan fungsi serupa yaitu untuk membersihkan kotoran. 

akan tetapi ikatan posapo umumnya besar karena menggunakan lidi yang lebih banyak ukurannya lebih pendek sebab semua lidi dipotong rata agar keseluruhan liti tersebut bersifat kaku. 

posapo kadang diberi tangkai agar dapat dipakai sambil berdiri sehingga tidak perlu membungkukkan badan. 

posapo sering dipakai dalam upacara penangkal hujan, yang biasanya dilakukan dengan cara membalikkannya di halaman serta mencocokkan bawang merah dan cabai di ujungnya.   

Sebaliknya lidi penebbha yang jumlahnya lebih sedikit selalu tampak ramping atau lebih kecil dibandingkan posapo. akan tetpi lidinya dibiarkan utuh. 

tidak ratanya ujung menebbha tidak mengganggu penggunaan penebbha sebab yang digunakan adalah batang lidinya yang dikebatkan kepermukaan. 

posapo selalu disimpan diluar rumah dan bersifat kotor, sedangkan penebbha ada di dalamrumah untuk membersihkan debu dan lainnya dan bersifat bersih.