-->

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Asshomadiyah Burneh, Bangkalan Madura

Pondok Pesantren Asshomadiyah Desa Morlorong, Kecamatan Burneh Kabupaten, Bangkalan Madura didirikan oleh Kyai Haji Makki Syarbini pada abad 18 Masehi

Pondok Pesantren Asshomadiyah Burneh, Bangkalan, Madura, yang dikenal sebagai pondok pesantren pencetak penghafal Alquran.

Ponpes Salafiyah Asshomadiyah merupakan satu di antara puluhan pesantren di Kabupaten Bangkalan, Madura.  

Santri dan alumni pesantren yang berada di Jl KH Makky Sarbini itu menyandang reputasi baik sebagai penghafal Alquran dari jawa timur pada 10 juli 2015 yang lalu.

Dituturkan KH Abu Darrin Al Hamidy MAg, Nama Asshomadiyah diambil dari nama perintis cikal bakal berdirinya pesantren yaitu Kiai Abd Shomad. Kiai Abd Shomad adalah murid ulama besar Madura, Syaichona Cholil di Bangkalan, sekitar tahun 1940.

Perjuangan membesarkan pesantren selanjutnya diteruskan oleh Kiai Sarbini pada 1950 yang merupakan Putranya, KH Makky Sarbini, melanjutkan di era 1960. Pesantren mengalami masa jaya saat di bawah asuhan KH Muqaffi Makky pada 1965. Ia tidak sendirian, tetapi dibantu KH Muzammil Imron dan KH Mukhlis Yasin.

“Santrinya mencapai ribuan orang,” terang Kiai Abu Darrin yang juga tercatat sebagai dosen Fakultas Syariah dan Hukum di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Saat ini, tongkat estafet kepemimpinan Ponpes Asshomadiyah dipegang KH Muhaimin Makky, generasi kelima dari Kiai Abd Shomad. Pesantren semakin berkembang sesuai tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Lembaga pendidikan setingkat pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, hingga Madrasah Aliyah didirikan. Semua tak terlepas dari misi pesantren sebagai lembaga pendidikan pencetak ulama berjiwa kiai. 

Tokoh politik dan pendidikan juga kerap berkunjung ke Ponpes Asshomadiyah. Sebut saja, KH Idham Chalid, mantan Ketua PBNU dan mantan Rektor UIN Sunan Ampel Prof KH Syafii A Karim. 

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Asshomadiyah Burneh Bangkalan Madura

Pengasuh PP asshomadiyah

Pondok Pesantren Asshomadiyah Desa Morlorong, Kecamatan Burneh Kabupaten, Bangkalan Madura didirikan oleh Kyai Haji Makki Syarbini pada abad 18 Masehi setelah beliau selesai melakukan pengembaraan menuntut ilmu diberbagai daerah di nusantara untuk mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya.

Asshomadiyah terletak di Desa Morlorong, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur. 

Komplek Asshomadiyah, jalan mor lorong dahulu adalah persawahan. Namun sejak berdirinya pesantren secara bertahap daerah persawahan itu menjadi pemukiman yang ramai.

Awal mula kegiatan pengajian KH. Makki Syarbini dipusatkan di sebuah bangunan yang berbentuk langgar/mushola panggung berbahan kayu yang berada dihalaman kediaman beliau. Saat ini bangunan itu menjadi masjid Jami.

Sisitem Pendidikan di Pondok Pesantren Asshomadiyah

Foto Upacara

Seiring waktu. Santri yang berdatangan menimba ilmu semakin banyak dan beragam latar belakangnya. Kenyataan tersebut mendorong pondok Pesantren Salafiyah Asshomadiyah beberapa kali melakukan perubahan kebijakan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

Sebagaimana pesantren-pesantren pada zaman pendiriannya, sistem pengajaran awal yang digunakan adalah metode sorogan (santri membaca sendiri materi pelajaran kitab kuning di hadapan guru), serta metode weton atau bandongan (kyai membaca kitab dan santri memberi makna).

Semua santri menerima bentuk pengajaran yang sama tidak ada pembedaan jenjang kelas. Kenaikan kelas bagi para santri dinyatakan dengan bergantinya kitab yang khatam (selesai). Kitab yang dikajipun khusus berkaitan dengan pengetahuan Agama, Ilmu Syari’at dan ilmu bahasa.

Pembaharuan demi pembaharuan dilakukan, yaitu dengan dimasukkannya pelajaran umum ke dalam struktur kurikulum pengajaran. 

Sampai saat ini, system pembelajaran di pondok pesantren Asshomadiyah sudah memadukan antara sisitem klasik dan modern.